Berita & Artikel
Simpan vs Kembangkan Uang: Mana yang Bikin Finansial Aman?
SHAFIQ Administrator
Selasa, 10-06-25

Menyimpan atau Mengembangkan Uang | 2 Men read

"Risk comes from not knowing what you’re doing."
 – Warren Buffett

Apakah SHAFIQers masih bingung? Kapan sebaiknya menyimpan uang, dan kapan saat yang tepat untuk mengembangkan dana?

Pertanyaan ini jadi penting, terutama bagi kamu yang sedang mulai menyusun perencanaan keuangan dengan prinsip syariah.

Jangan sampai semua uang hanya disimpan (tanpa berkembang), atau justru semua diinvestasikan (tanpa cadangan)! Mari kita bahas perbedaannya agar kamu bisa membuat strategi keuangan yang cerdas, halal, dan tenang.

Perbedaan Menyimpan Dana dan Mengembangkan Dana

Menyimpan Dana artinya menyimpan dana artinya kamu menaruh uang di tempat yang mudah diakses, minim risiko, dan bisa digunakan kapanpun saat dibutuhkan.

Karakteristik:
  1. Fokus pada keamanan dan likuiditas
  2. Tepat untuk kebutuhan dana cadangan jangka pendek atau dana darurat
  3. Menghindari risiko kehilangan nilai pokok uang
Contoh tempat menyimpan dana syariah:
  • Tabungan Syariah (wadiah/yad dhamanah)
  • Simpanan emas fisik
  • Deposito Syariah jangka pendek

Mengembangkan Dana tujuannya adalah membangun kekayaan jangka menengah hingga panjang. Reminder! Semakin besar potensi keuntungan maka semakin tinggi pula risikonya.

Karakteristik:
  1. Fokus pada pertumbuhan nilai aset
  2. Cocok untuk dana jangka menengah & panjang
  3. Relatif lebih berisiko, tapi sebanding dengan imbal hasil
Contoh instrumen syariah untuk mengembangkan dana:
  • Sukuk syariah (melalui platform seperti SHAFIQ)
  • Saham syariah
  • Reksadana syariah

Lagi cari insight? Cek juga Ternyata Judol Masih Berkeliaran, Ini Tips Lindungi Keuanganmu

Prinsip Simpan dan Kembangkan Dana Sesuai Syariah

Baik menyimpan atau mengembangkan dana, kamu wajib memperhatikan prinsip muamalah Islam. Jangan FOMO tanpa tahu landasan ilmunya. Berikut adalah prinsip utama yang wajib kamu pegang:

  1. Bebas dari Gharar (ketidakpastian)
    Tidak boleh ada unsur spekulatif dan ketidakjelasan dalam transaksi.

  2. Bebas dari Riba (bunga)
    Keuntungan tidak boleh diperoleh dari praktik bunga yang bertentangan dengan prinsip Islam.

  3. Bebas dari Zalim
    Tidak ada pihak yang dirugikan ketika akad atau investasi.

  4. Halal, Logis, dan Legal
    Dana harus ditempatkan di sektor yang jelas, halal, dan sesuai aturan.

Jadi, Kapan Harus Simpan & Kapan Harus Kembangkan?

Yuk, mulai evaluasi: apakah saat ini kamu butuh menyimpan atau sudah waktunya untuk mengembangkan dana?

Simpan dana jika:
  1. Belum punya dana darurat (idealnya 3–6x pengeluaran bulanan)
  2. Sedang menyiapkan kebutuhan mendesak (seperti biaya pendidikan anak tahun depan)
  3. Ingin menghindari risiko tinggi dalam jangka pendek

Kembangkan dana jika:
  1. Dana darurat sudah aman
  2. Punya target keuangan jangka panjang (misal: haji, pensiun, rumah)
  3. Siap menghadapi fluktuasi nilai demi imbal hasil yang lebih baik

Kunci keuangan yang sehat bukan soal besar kecilnya gaji, tapi bagaimana kamu mengelola dan menempatkan uang pada porsi yang tepat. Dengan ilmu syariah yang benar, kamu nggak cuma jadi cerdas secara finansial, tapi juga tenang secara spiritual.

Mau mulai investasi syariah modal ringan tapi berdampak nyata? Cek daftar sukuk aktif di SHAFIQ.id sekarang juga!
_______________
SHAFIQ.id hadir untuk bantu kamu Investasi di Bisnis UKM riil yang halal dan tanpa pelanggaran syariah. Urun dana bisa bantu bisnis berkembang—dan kamu juga berpeluang raih Pendanaan hingga Rp10 Miliar! Caranya segera ya! Daftar

⚠️ Disclaimer: Semua bentuk investasi punya risiko. Pastikan kamu baca prospektus dan pahami model bisnisnya sebelum berinvestasi, ya!
⚠️ Artikel ini untuk tujuan edukasi dan literasi. Bukan ajakan beli/jual instrumen tertentu.

Reference:
  • Materi webinar series Manajemen Keuangan Keluarga yang diselenggarakan SHAFIQ.id pada akhir Mei 2025.

Share